Sabtu, 21 Mei 2016

pasrah

Tau nggak, seperti apakah dirimu di Mata ku?
bagi ku, kau itu sebuah Cinta, Sayang, dan Harapan bagiku..

kamu tidak Cantik , tapi aku suka..
Hatimu yang Tulus Sikap mu yang lembut Bagaikan Sihir yang Menakhlukan Hatiku..
Sihir yang tak bisa disembuhkan,
dan ku harap, aku tak sembuh dari sihirmu itu karna Aku ingin memilikimu seutuhnya..

namun, siapa diriku ..
diriku bukanlah pangeran yang Tampan & Berkelimpangan harta..
aku cuman manusia biasa..
yang selalu ada masalah yang menyelimuti hidup ku..

pantaskah ku memilikimu?
pantaskah ku mencintaimu?
aku rasa itupun tidak mungkin..
Kamu bisa mencari seseorang yang lebih baik dari ku..
kamu bisa mencintai seseorang yang lebih perhatian dariku.

yaaa, kamu memang lebih layak mencari seseorang yang lebih baik dari ku..
karena aku bukanlah pilihan terbaik di dunia ini…
Mungkin, Hal terindah dalam dunia yang tidak adil ini adalah
Disaat aku bisa bertemu dengan mu dan mengenalmu Ingin sekali ku mencurahkan Hati ini
Tapi..
sudahlah, biarkan Hal yang tak mungkin ini, menjadi Rahasia dalam hidupku.
Biarkan hanya aku dan Hatiku yang
menyimpanya, Meski menahan sakit & gundah yang teramat sakit..

Tapi,
Aku harus mengerti, Siapa diriku yang
sebenarnya

Jumat, 20 Mei 2016

Yah aku dede lelaki lemah

Aku harus Sadar Siapa
Aku..............
Perasaanku campur aduk. Aneh. Aku sungguhmerasa tak nyaman dengan keadaan ini. Aku
benci dengan diriku. Ingin marah, tapi tidak ada yang salah, dan tidak ada yang bisa disalahkan.
Karena memang semuanya salahku sendiri.
Aku yang memulai semuanya, dan aku harus tahu diri jika semuanya harus selesai. Apa gunanya
lagi berharap sesuatu yang pasti tidak akan pernah bisa dicapai. Harapan yang memang tak
perlu ada. Mengapa aku harus merasa cemburu. Aku
memang bukan siapa-siapa Mengapa hatiku harus terasa tertusuk sembilu, sedang aku
memang tak menjadi siapa-siapa. Apapun yang terjadi padaku seharusnya semua memang
harus menjadi resiko yang harus kutanggung sendiri.
Pada saatnya semua memang harus berakhir.
Sejak awal, sejak harapan ini tumbuh di hatiku, aku sudah terlalu menaruh harapan besar padamu. Aku memang tak adil terhadapmu.
Mengapa aku menjatuhkan harapan ini padamu, sedang kau punya banyak masalah yang lebih
besar daripada sekedar mengurusi masalah hatiku.
Terimakasih untuk semua hari-hari indah yang pernah kau beri padaku. Kau harus tahu, bahwa kau tidak pernah menjadi pelarian atas semua
masalahku, karena cinta memang tak pernah bisa dipaksa, cinta tak pernah bisa dibuat-buat tapi bisa di PERJUANGKAN DAN AKU MENCOBANYA.
Cinta itu tumbuh dari hati yang suci, tumbuhdari perasaan yang lembut. Cukuplah kau kenang aku sebagai DEDE SEPTIAN ABDUL BASIT, lelaki yang mencintaimu dengan segenap hati dan jiwanya,
dengan seluruh perasaannya, yang dengan segala kekurangannya tidak pernah mampu memberikan kebahagiaan kepadamu, walaupun
dia sangat ingin. Jangan kau ingat aku sebagai aku yang sebenarnya karena aku yang sebenarnya hanyalah aku yang lemah, yang tak
perlu dikenang, dan tak perlu diingat.
Semoga kau segera menemukan kebahagiaanmu
karena itu adalah hadiah terindah untukku.
Semoga aku bisa menyimpan perasaan ini sendiri, menyimpan rinduku sendiri, menyimpan
sakitku sendiri, menyimpan tangisku sendiri.
Aku mencintaimu selalu. Mungkin pertama kali dalam hidupku, aku merasakan cinta sebesar ini,
dan sayang karena aku tak kan pernah bisa menyentuh hatimu, tak kan pernah bisa.
Maafkan aku, maaf, maaf  maaf sekali lagi maafkan aku yg telah menaruh harapan kepadu.

Cintamu selalu.

cobalah paham

Cobalah Mengerti
Sore ini aku akan menyampaikan sedikit motivasi di blog ini,
aku mendapatkan kabar dari temenku re: “bee”
kalau hubungan dia dengan bubunya sekarang malah menjadi garing,dingin,cuek2an,saling menyalahkan satu sama lain,saling egois dannn bla bla bla. kenapa ya sahabat bisa menjadi cinta sedangkan cinta tak bisa menjadikan mereka seorang sahabat??
Menurut ku sih butuh waktu dan proses yg lama untuk menjadikan mereka bisa saling mengerti
satu sama lain,apalagi putusnya mereka karna disebabpkan bukan pihak ketika yg mendominankan salah satu dari mereka sudah
tak cinta lagi,tetapi karna keadaan. Yah,, aku yakin mereka berdua masih saling sayang dan mencintai,tapi aku yakin kalau jodoh kelak kalian akan dipertemukan di kehidupan yang akan datang.

Dibutuhkan keberanian yang besar untuk melangkah maju dan menyampaikan keaslian
perasaan cintamu kepadanya.

Dan Dibutuhkan keberanian yang lebih besar untuk memintanya hidup berbahagia dan menua
bersamamu .

Tapi Dibutuhkan keberanian yang sangat mengagumkan besarnya untuk mundur dan
membebaskan orang yang kau cintai, jika kebersamaan dengannya hanya akan memburukkan kehidupanmu berdua.
Cinta adalah tenaga kehidupan, yang hanya
berperan baik bagi jiwa-jiwa yang saling menyatukan hati dalam persahabatan yang mesra
dan penuh hormat Jika engkau diharuskan memilih antara cinta dan kebahagiaan, selalu pilihlah kebahagiaan,karena…
Di mana ada cinta, seharusnya ada
kebahagiaan.Yang selain itu, hanyalah illusi
cinta…..

Minggu, 08 Mei 2016

HAI KAMU.

Hai alam.
Kita akan bertemu lagi.
Tidak lama lagi aku akan mengunjungimu kembali.
Seperti janjiku, alam.
Aku akan menceritakan tentang duniaku.
Duniaku yang dulu.
Betapa indahnya duniaku.
Betapa sejuknya bila aku sedang bersamanya.
Betapa sempurnanya dia.
Apa kau juga pernah mempunyai dunia, alam?
Atau kau salah satu bagian dari duniamu sendiri?

Aku pernah berharap aku bisa bersama duniaku. Selamanya.
Kita bersama sampai pemilik alam semesta memisahkan kita.
Tapi ternyata tidak mungkin, alam.
Pemilik semesta sudah memisahkan kita.
Bukan, bukan salah-Nya.
Bukan salah duniaku.
Bukan juga salahku.
Dunia yang mengharuskan kita seperti ini.

Duniaku dan dunianya berbeda.
Duniaku dan dunianya tak sama.
Duniaku dan dunianya tak bisa dipaksakan untuk bersama.

Sekarang duniaku sudah bahagia, alam.
Dia telah menemukan dunia yang baru.
Dia telah menemukan dunia yang tidak berbeda.
Dia telah menemukan dunia yang tak perlu memaksakan untuk bisa bersama.

Kenapa alam? Kau bertanya mengapa aku tidak mencari dunia yang baru?
Belum, alam.
Aku masih ingin menikmati keelokanmu.
Aku tidak berharap.
Aku tidak meratap.
Kubiarkan semua seperti angin.
Seperti angin yang membawaku kembali menemuimu.
Seperti janjiku, alam.
Saat aku berada di puncakmu nanti, aku akan berdoa.
Aku akan memohon.
Semoga duniaku selalu bahagia.
Bersama dunianya yang baru.